Thursday, January 27, 2011

Anne and Emily




...Haruskah dia menolak arus, ketika datang tawaran untuk mengikutinya? Bunga-bunga Lili putih bulan Juni melambai-lambai di dalam angin sepoi-sepoi lembut. Emily nyaris bisa melihat teman lamanya, Perempuan Angin, membungkuk di atas bunga-bunga itu untuk mendongakkan dagu sehalus lilin mereka.....
(Emily Climbs, halaman 464-465)

My newest favourite writer is Mrs Lucy. Lucy M. Montgomery. Yes, Anne of Green Gables! Sweet, warm and kindhearted Anne, followed by dark haired Emily Starr, become my new friends.

I guess I like Emily more, ‘cos she has a darker side that always popped out together with her mischief plan. Emily is full of passion, but she has a depth that makes her a poet. With Anne, everything is bright, positive, and pastel color. With Emily, there were troops of beautiful ghost that lurking behind the pretty pine tree.

And also, thank you to Mizan-Qanita Publisher, that translated and published Mrs. Montgomery’s titles. There were other publisher soon grasp the opportunity to published another books of Lucy Montgomery, it’s The Story Girl. I guess that’s mean Qanita has a very good sense!


runway girl

.....

Tuesday, January 18, 2011

Scrapbooking Store




A very tempting place, a new scrapbooking store at PVJ(Parijs Van Java) Shopping Mall, Jalan Sukajadi, Bandung.



I really wanted those pretty papers with pattern on their two sides, each about 17.500 IDR! Quite reasonable :D

Tarik napas dalam-dalaaam.... *janganngeborongjanganngeborongjanganngeborong*

Sunday, January 16, 2011

Kura-kuranya ...!!!

Pagi tadi saya pergi ke balkon untuk melihat siapa yang membunyikan bel. Ternyata Abang Tukang Kebun(Bukan Abang Tukang Bakso lho *halah*). Saya langsung lari-lari ke bawah, tanpa menutup pintu balkon.

Pas saya ke atas lagi, si Kura-kura peliharaan temen kos udah sampe dalem... jalan2 di bawah meja, di antara kabel2 komputer. Rupanya dia keluar dari habitatnya(balkon) dan masuk ke dalam.
"Hmmm kayaknya ngangkat kura-kura gampang" pikir saya.

Paling juga kalo dideketin dia mungslep ke dalam cangkangnya. Jadi sa
ya pake kresek sebagai sarung tangan, trus ngangkat dia. Oh No... dia menggelepar2 kenceng gitu, bikin saya nervous stengah mati, dan ikutan gemeteran juga. saya lagi tarik napas untuk percobaan kedua kalinya sambil mikir" Manaaa lagi temennya yang satu lagi" - Berhubung tuh kura-kura emang berdua-" Kalo yang satu lagi ikutan masuk ke dalem ruangan, jangan ampe kejadian deh dia jatoh ke lantai bawah... "

Naaah ga 5 detik kemudian ada suara "BLETAAAK...!" kenceng banget, pas di bawah void. Saya buru2 melongok ke bawah. Perasaan ga da sapa-sapa, pan si mang lagi di kebon... Trus saya liat sesuatu yang warnanya coklat-coklat gitu segede hard disk eksternal. KURA-KURANY A JATOOOH...!!!

Ampun dah! Saya lari-lari lagi ke bawah, saya samperin dia. Ada darah setitik di samping dia. Oh man, gue stress banget... Duh gimana dong, saya ga bisa ngangkatnyaaa....kura2 idup seger aja saya gemeteran, pegimana yang berdarah. Nah, kan ada si Mang tuh di kebon depan. Tapi kalo mau ke pintu depan saya mesti ngelewatin TKP dan si korban. Ya udah saya ambil ancang-ancang dan manggil-manggil si Mang supaya bantuin saya ngangkat kuyanya.

Si Mang masuk, trus si kura-kura diangkat sama dia. Duh mengenaskan banget... Kepala dan ketiga kakinya tersembunyi di dalam cangkangnya. Tapi ada satu kaki yang mengsol lemes keluar cangkang. Dan pas dibalik, haduuuhhh... cangkang bawahnya yang bagian depan ada yang geser trus di garis2 rangkanya itu berdarah. Merinding deh liatnya. Udah gitu, saya kira udah die dia, eh ternyata dia gerak-gerak dong... alias belum mati, dan pastinya dia kesakitan banget... Aduh bingung banget deh gue mesti ngapain...!
Akhirnya si kuya dibawain sama si Mang ke balkon. Temennya yang lagi jalan-jalan di antara kabel juga diangkat, dikembaliin ke balkon. Si Kuya yang terluka tadinya mau di plester, tapi ga punya, jadi dikasih Betadine. Saya kasih dia air minum di wadah ceper dan daun sawi. sambil jongkok saya bilang sama dia"Maaf ya kura-kura... sakit banget ya... makan dong sawinya, cepet sembuh ya... kasian kamu..."

Well, dua puluh menit kemudian saya balik lagi ke teras, air minumnya abis, sawinya ga kliatan berkurang (tapi sapa tau dia udah makan), dan Si Kuya udah jalan-jalan lagi si seantero penjuru teras.

Syukurlah… “menghela napas lega” (bahwa kami terhindar dari kemungkinan harus ngebawa-bawa kantong plastik yang mengelepar-gelepar dan berdarah ke dokter hewan terdekat)