Wednesday, April 15, 2015

Ada banyak kali saya ingin mundur saja

Ada banyak kali saya ingin mundur saja dari segala urusan nggambar, buku cerita, kesenangan saya sama acara-acara diskusi,gathering, seminar tentang penerbitan/nulis/nggambar.  Karena banyak yang komen, itu ga keren.Udah ga keren, ga menghasilkan sesuatu lagi. Seakan-akan itu hanya pengisi waktu yang ga bertujuan buat apa dan mau kemana.

Apakah diri saya berarti hanya ketika saya punya value? I value a true friend who can see the real quality inside me without have to wait that quality speaks quantity. Quantity di sini bisa diartikan sebagai penghargaan,materi, dsb.

Sebuah ide, sebuah peneropongan kita akan arah kita sendiri, kadang panjang jalannya. Ketika kita mengeluarkan ide yang masih rapuh layaknya bayi prematur ini ke orang-orang di sekeliling kita, kita mengambil suatu resiko. Apakah orang-orang itu punya wawasan terhadap ide anda itu? Misalnya, seorang mahasiswa memperlihatkan bangku hasil kuliah Estetika Bentuk-nya(salah satu tugas jaman saya kuliah dulu- dimana kita diminta bikin bangku. Memikirkan dari segi estetika maupun kenyamanan fungsinya). Pamannya yang bankir bilang, “apaan tuh?” tapi pamannya yang orang desain produk akan berlutut, mengamati setiap segi bangku itu,dan manggut-manggut. “Idenya udah bagus. Tapi ergonominya masih kurang. Materialnya coba diganti, nanti pasti lebih bagus deh”.

Apakah anda memperlihatkan ide-ide anda ke khalayak yang sesuai? Khalayak yang bisa melihat potensi dari ide itu, and make it grow, and make it alive! Not just walk away and kill it.

I don’t need any great confidence to walk trough this path.
I’m not  choose to believe in myself.
I just choose to keep on going.

This video from a friend makes me wrote this post.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Workshop yang saya ikuti kemarin dinaungi oleh organisasi internasional “Room to Read” dan “Provisi Education”. Mereka menggelar banyak workshop: untuk editor dan fasilitator,workshop financial report, workshop untuk penulis, dan untuk ilustrator.  Untuk menghasilkan 14 buku anak. Picture children book, yang diperuntukkan untuk anak yang baru bisa membaca. Terdiri dari 20-an halaman, 1 halamannya hanya terdiri dari 1-3 kalimat. Saya baru dibangunkan kalo pic book is a serious matter. Ada organisasi yang rela menggelontorkan dana besar, menaruh peserta workshopnya di hotel berbintang, fasilitator utamanya berkeliling Asia memberikan materi, pertemuan untuk membahas revisi naskah dilakukan hingga keluar kota demi asistensi tatap muka.

No comments:

Post a Comment