Wednesday, April 15, 2015

Let's Try It - Desember 2014

Ketika memandang wajah anak lelakiku yang hampir berumur 3 tahun, beragam perasaan campur aduk dalam hatiku.  Bangga dan terharu,bahwa anak ini bisa mencapai milestone-milestone pentingnya, dalam 3 tahun pertama hidupnya.  Bertumbuh menjadi manusia kecil, bicara sangat lancar, berjalan, melompat, berlari, makan sendiri, hampir lulus sebagian toilet training... pencapaian-pencapaian ‘kecil’ dalam kurun waktu hidupnya, yang akan berpengaruh banyak untuk masa dewasanya.

Sejak Keanu berumur 2tahun 9 bulan, saya berusaha mengembalikan separuh dari aktivitas saya dulu, ketika belum mempunyai anak.  Amat tidak mudah mengatur waktu untuk bisa fokus dan produktif, sementara distraksi pekerjaan rumah tangga dan urusan anak selalu ada saja. In the daylight, nyaris tidk mungkin bagi saya duduk manis di depan komputer, karena Keanu pasti memanjat dan minta diputarkan film down load-an. Beberapa kali saya mencoba untuk bekerja di luar. Di coffee shop(warung kopi) dekat rumah, membawa berkas-berkas yang bisa saya selesaikan secara manual, sambil menunggu waktu 2-3 jam berlalu dan tergesa pulang ke rumah.  Ada kalanya untuk urusan yang lebih panjang, saya berada hampir 7 jam di luar rumah, yang artinya Keanu bersama Bibi selama itu.

Suatu hari, setelah hampir 2 bulan beraktivitas di luar rumah, yang satu perasaan yang mendominasi: Perasaan tidak nyaman meninggalkan Keanu di rumah dalam waktu yang lama, hanya dalam pengawasan si bibi.



Kalau bisa memilih, ingin sekali bisa bekerja di rumah, Keanu  tidak apa dipegang orang lain, tapi saya kan bisa melihat dan mendengar apa yang dia lakukan. Hari ini dan kemarin, syukur puji Tuhan, Keanu membiarkan saya dan ayahnya mengerjakan administrasi proyek hampir 3 jam nonstop. Sebelum jam 13.00 siang, jam ngantuknya, ia tidak terlalu rewel ingin sama2 duduk di meja kerja. Ini buat saya ideal sekali. Setengah hari, untuk permulaan, sudah cukup. 

No comments:

Post a Comment